Halo kawan!
Apa kabar semuanya? Semoga sehat selalu. Alhamdulillah kali ini aku lagi mood menulis (meskipun tesis agak terbengkalai T___T). Tulisanku kali ini bukan soal statistika sih, cuma tidak jauh-jauh pastinya dari sana. Kali ini aku mau coba share tentang bagaimana melakukan riset ilmiah, khususnya di bidang psikologi dan ilmu sosial. Pada dasarnya, semua riset ilmiah intinya sama. Cuma dalam hal ini aku mau bahas di bidang psikologi, ya karena memang itu bidangku.
Sebelum memulai pembahasan, kita awali dulu dengan beberapa pertanyaan.
1. Apa itu psikologi?
2. Kenapa penelitian ilmiah? Apakah harus ilmiah?
3. Penelitian ilmiah itu yang seperti apa sih?
Pertama, kita akan membahas apa itu psikologi. Jika kalian melihatnya di Wikipedia, "Psychology is the science of behavior and mind". Dalam beberapa sumber, biasanya psikologi didefinisikan sebagai "...the scientific study of human behavior and mental processes". Nah, dari sini kita sudah dapat kata kuncinya, SCIENTIFIC atau ilmiah.
Untuk menjawab pertanyaan nomor dua, kita sudah tahu, apakah harus ilmiah untuk melakukan penelitian di bidang psikologi. Jawabannya adalah HARUS. Kenapa harus? Karena sesuatu dikatakan sebagai ilmu pengetahuan jika dapat dibuktikan secara empiris.
Ketiga, lalu bagaimana kriteria ilmiah itu dan bagaimana cara melakukannya? Setidaknya terdapat tiga kata kunci mengenai ilmiah. Pertama, OBSERVABLE atau dapat diamati. Ya masa mau meneliti makhluk tak kasat mata -__-". Eitss, kak kak, memangnya jiwa seseorang itu dapat diamati? Kan psikologi itu ilmu jiwa? Coba tengok lagi apa itu definisi psikologi oke. Kata kunci ilmiah yang kedua, MEASURABLE atau dapat diukur. Segala sesuatu yang ilmiah harus terukur dan mempunyai ukuran, pun halnya psikologi. Memangnya jiwa bisa diukur, kak? Etdah lihat atas lagi!! Kata kunci ketiga yaitu REPEATABLE atau bisa diulangi kembali atau bisa dilakukan ulang oleh orang yang berbeda d tempat yang berbeda.
INI BELOM MASUK INTI AJA UDAH PANJANG YA..
Oke, masuk ke judul. Bagaimana cara melakukan penelitian di bidang psikologi dan atau ilmu sosial?
Penelitian dalam bidang psikologi dan ilmu sosial, biasanya dilakukan menggunakan data empiris. Berikutnya aku buat perpoin saja ya.
Sebelum melakukan penelitian, tentukan dulu tujuan penelitian. Mau meneliti tentang apa? Sikap? Persepsi? Minat? Pastikan dulu, mau meneliti apa. Pastikan juga bahwa kamu sanggup meneliti ini, kalau jelas tidak sanggup, buat apa? Kecuali mau belajar EKSTRA.
Tujuannya bisa tentang hubungan antar variabel (hal yang mau diteliti), pengaruh, gambaran deskriptif ataupun yang lainnya. Karena hal ini berkaitan tentang tahap selanjutnya.
Untuk tujuan hubungan antar variabel (korelasi) dan deskriptif, tidak ada istilah independent variable (IV) dan dependent variable (DV). Untuk tujuan pengaruh (regresi), ada istilah IV dan DV. IV adalah variabel yang memengaruhi, DV adalah variabel yang dipengaruhi. Beberapa variabel bisa dibolak-balik antara IV dan DV, tergantung literatur yang dibaca.
Contoh penelitian deskriptif: gambaran sikap peduli bencana mahasiswa. Penelitian korelasi: hubungan kepribadian dan sikap peduli bencana mahasiswa. Penelitian regresi: pengaruh kepribadian terhadap sikap peduli bencana mahasiswa.
Setelah tujuan, tentukan target populasinya. Mau pelajar? Mahasiswa? Lansia? Artis? Pengguna media sosial? Atau siapa? Pastikan kesediaan dan ketersediaan partisipasinya ya.
Kemudian perbanyak membaca dan mengkaji literatur. Dengan modal bacaan yang banyak tentang variabelmu, kita akan tahu hal-hal yang berkaitan dengan variabel kita. Ini juga bisa untuk pertimbangan penentuan tujuan.
Setelah sudah menetapkan populasi, pastikan apakah populasi bisa diketahui jumlahnya atau tidak. Hal ini terkait pengambilan sampel. Kalau populasi sangat besar, bahkan berbilang jutaan, tidak mungkin kan diambil semua informasi setiap orang dalam populasi? Maka dari itu diambil sampel. Pengambilan sampel biasa disebut sampling. Nanti akan dibahas soal sampling tersendiri.
Selanjutnya ambil data atau informasi terkait variabel pada sampel yang terpilih. Setelah dapat data. Mau diapakan data ini. Ini bergantung datanya seperti apa, tujuan penelitian kita seperti apa. Setelah selesai analisis, tinggal membuat tulisan dan laporannya.
Aku rasa kali ini cukup deh sampai sini dulu. Nanti di kesempatan berikutnya akan diusahakan sesering mungkin update mengenai termin-termin tertentu.
Thanks~
Sumber: Perkuliahan bersama Bapak Bahrul Hayat, Ph.D. (Ahli Psikometrika Indonesia) dan Bapak Bambang Suryadi, Ph.D.
*catatan ini akan terus direvisi jika itu diperlukan, oleh karena itu pembaca diharapkan memberi koreksi jika memang ditemukan tulisan yang kurang tepat
Apa kabar semuanya? Semoga sehat selalu. Alhamdulillah kali ini aku lagi mood menulis (meskipun tesis agak terbengkalai T___T). Tulisanku kali ini bukan soal statistika sih, cuma tidak jauh-jauh pastinya dari sana. Kali ini aku mau coba share tentang bagaimana melakukan riset ilmiah, khususnya di bidang psikologi dan ilmu sosial. Pada dasarnya, semua riset ilmiah intinya sama. Cuma dalam hal ini aku mau bahas di bidang psikologi, ya karena memang itu bidangku.
Sebelum memulai pembahasan, kita awali dulu dengan beberapa pertanyaan.
1. Apa itu psikologi?
2. Kenapa penelitian ilmiah? Apakah harus ilmiah?
3. Penelitian ilmiah itu yang seperti apa sih?
Pertama, kita akan membahas apa itu psikologi. Jika kalian melihatnya di Wikipedia, "Psychology is the science of behavior and mind". Dalam beberapa sumber, biasanya psikologi didefinisikan sebagai "...the scientific study of human behavior and mental processes". Nah, dari sini kita sudah dapat kata kuncinya, SCIENTIFIC atau ilmiah.
Untuk menjawab pertanyaan nomor dua, kita sudah tahu, apakah harus ilmiah untuk melakukan penelitian di bidang psikologi. Jawabannya adalah HARUS. Kenapa harus? Karena sesuatu dikatakan sebagai ilmu pengetahuan jika dapat dibuktikan secara empiris.
Ketiga, lalu bagaimana kriteria ilmiah itu dan bagaimana cara melakukannya? Setidaknya terdapat tiga kata kunci mengenai ilmiah. Pertama, OBSERVABLE atau dapat diamati. Ya masa mau meneliti makhluk tak kasat mata -__-". Eitss, kak kak, memangnya jiwa seseorang itu dapat diamati? Kan psikologi itu ilmu jiwa? Coba tengok lagi apa itu definisi psikologi oke. Kata kunci ilmiah yang kedua, MEASURABLE atau dapat diukur. Segala sesuatu yang ilmiah harus terukur dan mempunyai ukuran, pun halnya psikologi. Memangnya jiwa bisa diukur, kak? Etdah lihat atas lagi!! Kata kunci ketiga yaitu REPEATABLE atau bisa diulangi kembali atau bisa dilakukan ulang oleh orang yang berbeda d tempat yang berbeda.
INI BELOM MASUK INTI AJA UDAH PANJANG YA..
Oke, masuk ke judul. Bagaimana cara melakukan penelitian di bidang psikologi dan atau ilmu sosial?
Penelitian dalam bidang psikologi dan ilmu sosial, biasanya dilakukan menggunakan data empiris. Berikutnya aku buat perpoin saja ya.
Sebelum melakukan penelitian, tentukan dulu tujuan penelitian. Mau meneliti tentang apa? Sikap? Persepsi? Minat? Pastikan dulu, mau meneliti apa. Pastikan juga bahwa kamu sanggup meneliti ini, kalau jelas tidak sanggup, buat apa? Kecuali mau belajar EKSTRA.
Tujuannya bisa tentang hubungan antar variabel (hal yang mau diteliti), pengaruh, gambaran deskriptif ataupun yang lainnya. Karena hal ini berkaitan tentang tahap selanjutnya.
Untuk tujuan hubungan antar variabel (korelasi) dan deskriptif, tidak ada istilah independent variable (IV) dan dependent variable (DV). Untuk tujuan pengaruh (regresi), ada istilah IV dan DV. IV adalah variabel yang memengaruhi, DV adalah variabel yang dipengaruhi. Beberapa variabel bisa dibolak-balik antara IV dan DV, tergantung literatur yang dibaca.
Contoh penelitian deskriptif: gambaran sikap peduli bencana mahasiswa. Penelitian korelasi: hubungan kepribadian dan sikap peduli bencana mahasiswa. Penelitian regresi: pengaruh kepribadian terhadap sikap peduli bencana mahasiswa.
Setelah tujuan, tentukan target populasinya. Mau pelajar? Mahasiswa? Lansia? Artis? Pengguna media sosial? Atau siapa? Pastikan kesediaan dan ketersediaan partisipasinya ya.
Kemudian perbanyak membaca dan mengkaji literatur. Dengan modal bacaan yang banyak tentang variabelmu, kita akan tahu hal-hal yang berkaitan dengan variabel kita. Ini juga bisa untuk pertimbangan penentuan tujuan.
Setelah sudah menetapkan populasi, pastikan apakah populasi bisa diketahui jumlahnya atau tidak. Hal ini terkait pengambilan sampel. Kalau populasi sangat besar, bahkan berbilang jutaan, tidak mungkin kan diambil semua informasi setiap orang dalam populasi? Maka dari itu diambil sampel. Pengambilan sampel biasa disebut sampling. Nanti akan dibahas soal sampling tersendiri.
Selanjutnya ambil data atau informasi terkait variabel pada sampel yang terpilih. Setelah dapat data. Mau diapakan data ini. Ini bergantung datanya seperti apa, tujuan penelitian kita seperti apa. Setelah selesai analisis, tinggal membuat tulisan dan laporannya.
Aku rasa kali ini cukup deh sampai sini dulu. Nanti di kesempatan berikutnya akan diusahakan sesering mungkin update mengenai termin-termin tertentu.
Thanks~
Sumber: Perkuliahan bersama Bapak Bahrul Hayat, Ph.D. (Ahli Psikometrika Indonesia) dan Bapak Bambang Suryadi, Ph.D.
*catatan ini akan terus direvisi jika itu diperlukan, oleh karena itu pembaca diharapkan memberi koreksi jika memang ditemukan tulisan yang kurang tepat