Wednesday, October 4, 2017

Syarat Melakukan Pengukuran

Halo kawan!

Kali ini aku mau bahas sedikit mengenai syarat pengukuran. Pengukuran juga punya syarat-syaratnya loh, punya aturan, tidak boleh sembarangan. Ya kali sembarangan, makan aja ada aturannya -_-

Tidak perlu panjang lebar, di bawah ini adalah syarat-syarat dalam pengukuran.

1. Mengukur atribut dari objek
Jadi pengukuran itu harus mengukur atribut dari objek, bukan mengukur objeknya. Maksudnya gimana tuh? Jadi Setiap objek pasti ada atribut yang menempel pada objek tersebut. Misalnya, meja. Meja sebagai objek memiliki banyak atribut yang menempel, seperti panjang meja, berat meja, dan seterusnya. Kita tidak bisa mengukur meja, tapi atribut meja tersebut.

2. Mengukur satu dimensi
Ini juga salah satu syarat yang harus dipenuhi. Mengukur hanya dapat dilakukan pada satu dimensi atau atribut. Tidak bisa mengukur lebih dari dua atribut/dimensi (dengan satu alat ukur), *meskipun dapa pengukuran psikologis yang lebih advance, hal itu dapat dilakukan*. Misalnya, kita hanya dapat mengukur panjang meja dengan menggunakan mistar. Pada saat yang sama, mistar tidak dapat digunakan untuk mengukur berat meja.

3. Objektif
Pengukuran harus dilakukan secara objektif. Artinya hasil pengukuran harus menampilkan apa adanya sesuai dengan senyatanya. Oleh karena itu, kesalahan pengukuran (measurement error) harus diminimalisir. Salah satu cara meminimalisir kesalahan pengukuran adalah memperketat aturan pengukuran, mulai dari alat ukur, teknik pengukuran, dan administrasi pengukuran.

Ketiga syarat tersebut harus terpenuhi untuk mendapatkan hasil pengukuran yang dapat dipertanggungjawabkan.

0 comments:

Post a Comment